Minggu, 11 Juli 2010

MEMBURU INVESTASI YANG AMAN (SAFE HAVEN)

Investor incar emas seimbangkan risiko di bursa
Oleh: Berliana Elisabeth S.

503845108p

JAKARTA (Bisnis.com): Masih adanya kekhawatiran akan perolehan pendapatan perusahaan di AS pada kuartal II/2010 memicu aksi beli pada aset safe haven khususnya emas. Namun dalam jangka menengah harga ini berpotensi netral atau stabil.


Pasar saham global berlanjut naik pada akhir minggu lalu, dan mencatat kinerja mingguan terbaik selama setahun terakhir, demikian juga harga komoditas minyak, didorong oleh harapan terhadap laporan laba bersih (earning) kuartalan perusahaaan AS yang mulai dirilis minggu ini.


VP Riset dan Analis Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere mengatakan di sisi lain masih ada investor yang mengkhawatirkan perolehan pendapatan perusahaan AS pada kuartal kedua 2010, sehingga memicu aksi beli pada aset investasi yang lebih aman (safe haven) seperti komoditas emas dan juga dolar AS.


Musim laporan earning perusahaan AS akan diawali oleh laporan dari perusahaan alumunium raksasa AS, Alcoa, yang juga listing dalam indeks Dow Jones. Laporannya akan dirilis di penutupan bursa New York Senin malam waktu setempat.


Harga emas di pasar spot naik lebih dari 1% kembali ke atas zona psikologis US$1.200 per ounce pada akhir pekan dipicu peran safe haven setelah investor di pasar komoditas mengkhawatirkan laporan earning kuartal II korporasi AS.


"Emas naik 1,5% di atas $1.210 per ounce pada Jumat, bersamaan dengan komoditas lainnya seperti tembaga dan minyak mentah, didasari kehati-hatian pada pasar berlanjut untuk mendorong ketertarikan pada aset-aset safe haven," kata Nico.


Para pedagang (trader) mengatakan, lanjut Nico, investor menilai saat ini merupakan momentum beli setelah harga sempat anjlok dari posisi US$1.200. Namun belum diketahui sampai sejauh mana kenaikan berlanjut.


Harga emas di pasar spot pada akhir pekan menyentuh posisi US$1.213,35 per ounce, level tertingginya sejak 5 Juli. Di Comex New York, untuk kontrak pengiriman Agustus menguat US$13,10 ke level US$1.209,10 per ounce.


Emas telah mengalami recovery setelah gagal ke posisi terendahnya sejak akhir Mei pada hari Rabu. "Kenaikan harga emas ini mengikuti harga komoditas lainnya, khususnya setelah harga sudah terpangkas di bawah level US$1.200 per ounce," kata Analis Commerzbank EugenWeinberg seperti dikutip Valbury riset.


Analis Askap Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan saat ini emas memang masih mengalami fase konsolidasi.
"Sepertinya emas kembali mengalami konsolidasi. Saat ini emas sedang berada di antara dua level di mana salah satu sisinya harus ditembus, yaitu level US$1.184,70 (terendah 7 Juli) dan US$1.214,70 (tertinggi 5 Juli)," tutur Wahyu.


Dengan tertembusnya level US$1.196,10, lanjut Wahyu, maka emas membuka jalan pelemahan untuk menguji kembali level US$1.166,10 (terendah 21 Mei). Jika level US$1.166,10 dapat tertembus, untuk sementara level top telah tercapai di US$1.265 dan prospek harga emas kembali menjadi netral atau stabil pada jangka menengah ini. (msw)

Sumber : http://web.bisnis.com/harga/logam-mulia/1id192387.html

 

 

Link Popoler

1. Batu uji emas, bagus dan tidak licin

2. Diamond selector II Merk Culti, harga murah

3. Timbangan Saku, cocok untuk daerah yg sering mati lampu

0 Comments: