Kamis, 02 November 2023

Fungsi Diamond Selector II




Diamond selector adalah alat atau perangkat yang digunakan untuk mengidentifikasi atau memverifikasi apakah suatu batu permata adalah berlian atau tidak. Alat ini umumnya digunakan oleh pedagang berlian, gemologis, atau konsumen yang ingin memastikan keaslian batu permata yang mereka miliki atau beli. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari diamond selector:

 

Pendeteksian Berlian:

 

Diamond selector dirancang khusus untuk mendeteksi keberadaan berlian. Ini bekerja berdasarkan konduktivitas termal batu permata. Berlian memiliki konduktivitas termal yang sangat baik, sehingga dapat dengan cepat menyalurkan panas dari alat ke batu. Sinyal indikator pada alat akan memberikan informasi apakah batu yang diuji adalah berlian atau bukan.

Cepat dan Mudah:

 

Diamond selector dirancang untuk memberikan hasil dengan cepat dan mudah. Pengguna dapat menempatkan alat di atas batu permata, dan dalam waktu singkat, alat akan memberikan indikasi apakah batu tersebut adalah berlian.

Skala Indikator:

 

Alat ini sering dilengkapi dengan skala atau layar yang menunjukkan hasil pengujian. Skala ini dapat memberikan nilai atau sinyal yang menunjukkan sejauh mana keberadaan berlian diindikasikan oleh alat. Beberapa alat mungkin juga memberikan indikasi keberadaan berlian sintetis.

Portabilitas:

 

Diamond selector biasanya dirancang dalam bentuk yang mudah dibawa-bawa, sehingga dapat digunakan di berbagai lokasi. Portabilitasnya memungkinkan pengguna untuk melakukan verifikasi keaslian batu permata tanpa harus membawanya ke laboratorium gemologi.

Pemilihan Berlian Berkualitas Tinggi:

 

Pedagang berlian atau pembeli batu permata sering menggunakan diamond selector untuk memastikan bahwa berlian yang mereka beli atau jual adalah berkualitas tinggi. Ini membantu menghindari kecurangan atau pemalsuan dalam perdagangan berlian.

Meskipun diamond selector adalah alat yang berguna dalam mendeteksi berlian, perlu dicatat bahwa alat ini tidak memberikan informasi rinci tentang kualitas berlian, seperti warna, kejernihan, atau potongan. Oleh karena itu, untuk informasi yang lebih detail, gemologis biasanya melakukan pengujian lebih lanjut menggunakan peralatan gemologi yang lebih canggih.


Rabu, 18 Oktober 2023

Waspadalah dengan Permata Jenis Moissanite















Waspada Dengan Permata Jenis Moissanite

Moissanite adalah suatu mineral yang memiliki sifat-sifat fisik dan optik yang mirip dengan berlian. Mineral ini ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Prancis, Henri Moissan, pada tahun 1893 di sekitar Gorge du Verdon, Provence, Prancis. Meskipun awalnya dianggap sebagai mineral baru, ternyata moissanite juga dapat ditemukan di alam, meskipun sangat langka.

 

Moissanite memiliki rumus kimia SiC (karbida silikon) dan terbentuk di alam dalam kondisi yang ekstrem, seperti dalam meteorit yang jatuh ke bumi. Moissanite sintetis juga dapat diproduksi dalam laboratorium untuk digunakan sebagai batu permata. Keunikan moissanite adalah tingkat kekerasannya yang tinggi, yang mendekati tingkat kekerasan berlian pada skala kekerasan Mohs.

 

Keindahan moissanite telah membuatnya populer sebagai alternatif berlian untuk perhiasan. Ketika digunakan sebagai batu permata, moissanite sering kali sulit dibedakan dari berlian hanya dengan mata telanjang karena kilau dan kecerahannya yang tinggi. Selain itu, moissanite cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan berlian, membuatnya menjadi pilihan menarik bagi banyak orang.

 

Untuk menguji apakah sebuah batu permata adalah moissanite, berlian, atau bahan lainnya, Anda dapat menggunakan beberapa alat. Berikut adalah beberapa alat yang umumnya digunakan untuk mengidentifikasi moissanite:

 

Pena Uji Termal (Thermal Probe): Moissanite memiliki sifat termal yang berbeda dari berlian. Pena uji termal dapat mengukur konduktivitas termal dan membantu membedakan moissanite dari berlian.

 

Alat Pengukur Konduktivitas Termal: Alat ini digunakan untuk mengukur seberapa baik batu tersebut menghantarkan panas. Berbeda dengan berlian, moissanite memiliki konduktivitas termal yang lebih tinggi.

 

Tester Elektrik: Moissanite adalah konduktor listrik yang baik, sedangkan berlian adalah isolator listrik. Alat pengukur konduktivitas listrik dapat membantu membedakan keduanya.

 

Penguji Kilau (Tester Refraktometer): Penguji refraktometer digunakan untuk mengukur indeks bias batu permata, yang dapat membantu membedakan moissanite dari berlian.

 

Uji UV (Ultraviolet): Beberapa moissanite akan menunjukkan fluoresensi di bawah lampu ultraviolet, sementara berlian mungkin tidak menunjukkan fluoresensi atau menunjukkan fluoresensi yang berbeda.

 

Penguji Spektrometer: Penguji spektrometer dapat memberikan analisis spektral yang lebih rinci pada batu permata, membantu mengidentifikasi komponen-komponen khusus yang terkandung di dalamnya.

 

Penguji Kepadatan: Kepadatan batu permata dapat diukur untuk membantu mengidentifikasi materialnya. Moissanite memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan berlian.

 

Uji Goresan (Scratch Test): Moissanite memiliki tingkat kekerasan yang tinggi, sehingga dapat menggores bahan-bahan lain yang lebih lembut. Namun, metode ini tidak selalu direkomendasikan karena dapat merusak batu permata.

 

Penting untuk diingat bahwa beberapa alat mungkin memerlukan keahlian khusus untuk penggunaannya, dan hasil yang akurat dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa metode identifikasi. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya konsultasikan dengan seorang ahli batu permata atau gemologis untuk mengidentifikasi batu permata secara akurat.

Mengapa kita perlu waspada dengan moissanite?

karena permata ini sangat mirip dengan berlian, waspada bagi orang yang mau beli berlian jangan sampai yang didapat moissanite namun dibayar dengan harga berlian.

Alat-alat tes berlian umumnya susah untuk membedakan antara berlian dan moissanite.


semoga bermanfaat. ***



Selasa, 17 Oktober 2023

Mengapa harga emas berfluktuasi random?












Harga emas dan fluktuasi dalam jangka pendek dipengaruhi oleh sejumlah faktor ekonomi dan pasar. Beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan fluktuasi harga emas dalam jangka pendek meliputi:

 

Dinamika Pasar Keuangan: Harga emas sering kali berkorelasi dengan kondisi pasar keuangan secara umum. Selama periode ketidakpastian ekonomi atau krisis finansial, investor cenderung mencari aset aman seperti emas sebagai tempat berlindung. Sebaliknya, ketika pasar keuangan cenderung stabil dan investor lebih suka aset berisiko, permintaan terhadap emas mungkin menurun.

 

Kurs Mata Uang: Harga emas juga dapat dipengaruhi oleh perubahan nilai mata uang. Kenaikan nilai dolar Amerika Serikat (USD) terhadap mata uang lainnya biasanya menyebabkan harga emas turun, karena emas diperdagangkan dalam dolar dan kenaikan nilai dolar membuat emas lebih mahal bagi investor di luar AS.

 

Suku Bunga: Tingkat suku bunga dapat memengaruhi harga emas. Suku bunga yang tinggi dapat membuat investasi alternatif yang memberikan bunga lebih menarik dibandingkan emas yang tidak memberikan penghasilan pasif. Sebaliknya, suku bunga rendah atau suku bunga negatif dapat membuat emas lebih menarik sebagai aset yang tidak memberikan bunga tetapi dianggap aman.

 

Permintaan dan Penawaran: Faktor-faktor fundamental seperti permintaan dan penawaran juga memengaruhi harga emas. Jika ada peningkatan permintaan industri atau pembeli besar, ini dapat mengangkat harga. Sebaliknya, jika penawaran emas meningkat atau permintaan menurun, harga bisa turun.

 

Ketidakpastian Geopolitik: Ketidakpastian geopolitik, seperti konflik atau ketidakstabilan politik di beberapa wilayah, dapat meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai tempat berlindung. Berita atau kejadian yang berdampak besar pada tingkat ketidakpastian dapat memicu fluktuasi harga emas.

 

Perdagangan dan Spekulasi: Aktivitas perdagangan dan keputusan spekulatif dari investor di pasar keuangan dapat memicu fluktuasi harga. Perubahan cepat dalam persepsi pasar atau tindakan spekulatif dapat menciptakan volatilitas.

 

Penting untuk diingat bahwa fluktuasi harga emas dalam jangka pendek adalah fenomena yang umum di pasar komoditas. Jangka waktu yang lebih panjang mungkin menunjukkan tren yang lebih jelas tergantung pada faktor-faktor ekonomi, keuangan, dan geopolitik yang lebih luas.***