Kamis, 10 April 2025

Mengapa Emas dibuat dalam Kemasan?












Emas dalam Kemasan: Inovasi, Keamanan, dan Implikasinya terhadap Kepercayaan Konsumen

Emas dalam kemasan merupakan salah satu inovasi penting dalam industri logam mulia yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan, kemudahan distribusi, serta kepercayaan konsumen terhadap keaslian dan kadar emas yang dibeli. Dalam konteks ini, emas tidak hanya hadir dalam bentuk batangan polos, tetapi dikemas secara profesional menggunakan teknologi modern seperti segel plastik vakum, hologram, kode QR, atau sertifikat digital yang menyatu dengan kemasannya. Konsep ini menjadi semakin relevan dalam upaya melawan pemalsuan, memastikan transparansi nilai intrinsik emas, serta meningkatkan daya saing produk emas dalam pasar global yang semakin kompetitif.

Emas dalam kemasan biasanya diproduksi oleh institusi terpercaya, seperti PT Aneka Tambang (Antam), UBS Gold, dan Logam Mulia lainnya, yang telah memiliki sertifikasi dari lembaga akreditasi seperti LBMA (London Bullion Market Association). Kemasan tersebut dirancang tidak hanya sebagai pelindung fisik dari goresan dan korosi, tetapi juga sebagai wadah informasi autentik yang mencantumkan data penting: berat emas (dalam gram), kadar kemurnian (biasanya 99.99% atau 24 karat), nomor seri unik, dan identitas produsen. Fitur ini memberikan jaminan kualitas sekaligus memperkuat aspek legalitas emas sebagai alat investasi.

Dari sisi teknologi, beberapa produsen telah mengintegrasikan fitur keamanan lanjutan, seperti microtext printing, watermark, dan bahkan blockchain. Misalnya, dengan menanamkan kode QR yang terhubung ke sistem verifikasi daring, konsumen dapat langsung mengecek keaslian emas mereka melalui perangkat seluler. Dalam beberapa kasus, teknologi blockchain digunakan untuk mendokumentasikan setiap transaksi emas dari produsen hingga pembeli akhir, menciptakan sistem pelacakan (traceability) yang transparan dan tak dapat diubah (immutable). Langkah ini krusial dalam mencegah pemalsuan kadar atau identitas emas, terutama di tengah maraknya praktik penipuan seperti pelapisan tungsten dengan emas murni.

Keunggulan lain dari emas dalam kemasan adalah kemudahan dalam jual beli. Karena emas tersebut telah tervalidasi secara resmi, proses penjualan kembali kepada toko emas, bank, atau individu menjadi lebih praktis dan cepat. Di sisi lain, emas batangan yang tidak memiliki kemasan atau sertifikasi sering kali menghadapi potongan harga (markdown) karena risiko ketidakpastian kadar dan keaslian yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam konteks investasi, emas dalam kemasan memiliki nilai tambah yang nyata, tidak hanya dari segi estetika tetapi juga dari perspektif likuiditas.

Namun demikian, beberapa tantangan tetap perlu diperhatikan. Pertama, adanya risiko pemalsuan kemasan, terutama jika teknologi pengaman tidak diperbarui secara berkala. Kedua, biaya produksi kemasan dan sertifikasi turut meningkatkan harga jual emas secara keseluruhan, meskipun ini dapat dianggap sebagai investasi untuk perlindungan nilai. Ketiga, kurangnya literasi masyarakat mengenai fungsi dan pentingnya fitur kemasan seringkali menghambat adopsi yang lebih luas, terutama di kalangan pembeli tradisional yang terbiasa dengan sistem timbang langsung tanpa sertifikat.

Dalam konteks akademik dan penelitian, topik emas dalam kemasan menarik untuk dikaji dari berbagai perspektif: teknologi material, rantai pasok (supply chain), keamanan digital, hingga psikologi konsumen. Penelitian-penelitian terkini juga menyoroti pentingnya pendekatan multidisipliner dalam mengembangkan standar internasional yang mengatur kemasan emas, baik untuk perdagangan lokal maupun ekspor. Standarisasi ini mencakup desain, informasi minimal yang harus disertakan, serta interoperabilitas sistem verifikasi.

Secara keseluruhan, emas dalam kemasan merepresentasikan sinergi antara industri logam mulia, teknologi keamanan, dan tuntutan konsumen modern yang menginginkan transparansi dan kepastian nilai. Dengan dukungan regulasi yang tepat, edukasi publik, dan pengembangan teknologi yang terus berkelanjutan, emas dalam kemasan berpotensi menjadi model utama dalam perdagangan logam mulia yang aman, efisien, dan terpercaya di masa depan.***


mau tes berlian dan emas?

kunjungi www.tokopedia.com/sinaper 

 


Sabtu, 01 Maret 2025

Alat test berlian yang akurat


















Sekitar tahun 1995 umumnya orang menguji keaslian berlian menggunakan diamond selector.
Saat itu diamond selector masih asli produk Jepang berbeda dengan sekarang, diamond selector yang ada hanyalah kw atau buatan China.
Tahun 1995 walaupun menguji keaslian berlian dengan diamond selector semua aman karena belum ada yang namanya MOISSANITE.
Sekitar tahun 2000 moissanite mulai banyak beredar di pasaran, banyak yang tertipu pada saat itu, dikira berlian ternyata moissanite. Karena alat yang dinamakan diamond selector tidak bisa membedakan antara berlian asli dengan moissanite.
Sekarang di tahun 2022 makin banyak moissanite, karena makin dijual bebas di market place.
Nah Anda yang sedang bisnis berlian... Masihkan mau salah menilai...
Moissanite disangka berlian?
Kini ada alat yang lebih akurat, yang dapat membedakan berlian dengan Moissanite.
Alat ini namanya
1. Diamondnite
2. Presidium multitester
Untuk teman teman yang tidak ingin tertipu dengan moissanite.. bisa membeli alat tersebut.
Teman teman yang tidak ingin rugi besar silahkan gunakan diamondnite atau presidium.
Alat ini mudah didapatkan di Tokopedia atau buka lapak.

Atau klik link di bawah :
Salam sesama penggemar berlian.
Wiryo Altegal

Jumat, 31 Januari 2025

Panduan Menilai Berlian


















Panduan Lengkap Menilai Berlian: Keaslian dan Penilaian Berdasarkan 4C

Berlian adalah salah satu batu permata paling bernilai di dunia. Keindahan dan nilai sebuah berlian ditentukan tidak hanya oleh keasliannya tetapi juga karakteristik unik yang dikenal sebagai 4C: Cutting (potongan)Colour (warna)Clarity (kejernihan), dan Carat (karat). Artikel ini akan membahas secara mendalam cara menilai berlian mulai dari memastikan keasliannya hingga memahami konsep 4C.

 

1. Menilai Keaslian Berlian

Langkah pertama dalam menilai berlian adalah memastikan bahwa berlian tersebut asli, bukan batu permata imitasi seperti moissanite, cubic zirconia, atau kaca berpotongan kristal. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk memverifikasi keaslian berlian:

a. Uji Pantulan Cahaya (Brilliance Test)

Berlian memiliki indeks bias cahaya yang tinggi, menghasilkan kilau dan pantulan cahaya yang unik. Jika Anda melihat berlian dari atas dan pantulan cahayanya tidak tajam serta jelas, kemungkinan besar berlian tersebut palsu.

b. Tes Kertas (Read-Through Test)

Letakkan berlian di atas selembar kertas dengan teks. Berlian asli akan membiaskan cahaya sehingga teks tidak dapat terlihat dengan jelas atau bahkan sama sekali tidak terlihat.

c. Uji Kabut (Fog Test)

Tarik napas kenudian uapkan ke permukaan berlian. Jika kabut dari napas hilang dengan cepat (dalam hitungan detik), berlian tersebut kemungkinan asli. Permukaan berlian asli tidak mudah menahan uap air.

d. Uji dengan Alat Tes Keaslian Berlian

Menggunakan Diamond Tester yang memeriksa konduktivitas termal dan listrik berlian adalah metode modern yang sangat akurat. Berlian memiliki konduktivitas termal yang tinggi, berbeda dengan batu imitasi lainnya.

2. Penilaian Berdasarkan 4C

a. Cutting (Potongan)

Potongan berlian adalah salah satu aspek paling penting yang mempengaruhi kilauan dan keindahannya. Potongan yang baik akan memantulkan cahaya secara optimal. Potongan berlian diklasifikasikan dalam berbagai tingkat seperti:

Excellent: Potongan sempurna yang memberikan kilau maksimal.

Very Good: Hampir sama baiknya dengan potongan excellent, sedikit kompromi pada distribusi cahaya.

Fair dan Poor: Potongan yang tidak optimal, membuat berlian tampak kurang berkilau.

b. Colour (Warna)

Berlian idealnya tidak memiliki warna, semakin mendekati bening sempurna, semakin tinggi nilainya. Skala warna berlian dari D hingga Z digunakan untuk mengklasifikasikannya:

D-F: Bening sempurna tanpa warna yang terlihat.

G-J: Hampir tidak berwarna.

K-M: Sedikit warna kekuningan.

N-Z: Warna kekuningan yang jelas terlihat.

c. Clarity (Kejernihan)

Kejernihan berlian ditentukan oleh ada tidaknya inklusi (cacat internal) dan noda eksternal pada berlian. Skala yang digunakan oleh GIA (Gemological Institute of America) adalah:

FL (Flawless): Tanpa cacat eksternal atau internal.

IF (Internally Flawless): Cacat hanya pada permukaan.

VVS1-VVS2 (Very Very Slightly Included): Inklusi sangat kecil yang sulit terlihat.

VS1-VS2 (Very Slightly Included): Inklusi kecil yang masih sulit dilihat.

SI1-SI2 (Slightly Included): Inklusi yang lebih mudah dilihat.

I1-I3 (Included): Inklusi jelas terlihat dan dapat mempengaruhi kilau berlian.

d. Carat (Karat)

Carat adalah ukuran berat berlian. Satu carat setara dengan 200 miligram. Berat berlian mempengaruhi nilai dan harga berlian secara signifikan, namun berat yang besar tidak selalu berarti berlian lebih baik jika tidak disertai potongan yang baik dan kejernihan tinggi.***

 

Untuk yang perlu alat-alat tes berlian, kunjungi www.tokopedia.com/sinaper