Senin, 29 Mei 2023

Dimana emas ditemukan?














Emas adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik dengan simbol Au (dari bahasa Latin aurum) dan nomor atom 79. Ini adalah logam berharga yang memiliki kilau kuning yang khas. Emas telah diketahui dan digunakan oleh manusia sejak zaman kuno karena keindahannya dan kegunaannya dalam perhiasan, mata uang, dan berbagai aplikasi lainnya.

Beberapa fakta mengenai emas:

  1. Kehalusan dan kekuatan emas membuatnya sangat diinginkan dalam pembuatan perhiasan. Emas murni (24 karat) sangat lunak, sehingga sering dicampur dengan logam lain seperti tembaga atau perak untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanannya.

  2. Emas juga digunakan sebagai investasi atau cadangan nilai. Banyak orang membeli emas dalam bentuk batangan, koin, atau perhiasan sebagai bentuk penyimpanan kekayaan.

  3. Emas juga digunakan dalam industri elektronik dan komputer karena kemampuannya yang baik dalam menghantarkan listrik dan tidak teroksidasi.

  4. Nilai emas ditentukan oleh permintaan dan pasokan di pasar. Harga emas biasanya dinyatakan dalam dolar AS per ons troy. Fluktuasi harga emas dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketidakstabilan ekonomi, inflasi, dan kebijakan moneter.

  5. Emas telah digunakan sebagai standar mata uang dalam sejarah. Sistem standar emas mengaitkan nilai mata uang dengan jumlah emas yang dimiliki oleh bank sentral. Namun, sejak akhir 1930-an, kebanyakan negara beralih ke sistem mata uang berdasarkan nilai tukar floating.

  6. Emas memiliki sifat yang tidak bereaksi dengan sebagian besar bahan kimia, sehingga jarang terjadi korosi atau oksidasi. Oleh karena itu, emas sering digunakan dalam perhiasan dan artefak sejarah yang bertahan selama berabad-abad.

  7. Beberapa negara memiliki cadangan emas yang besar. Amerika Serikat, Jerman, dan Italia adalah beberapa negara dengan cadangan emas terbesar di dunia.

Perlu dicatat bahwa informasi di atas akurat pada saat pengetahuan terakhir model, yang terjadi pada September 2021.


Dimana emas ditemukan?

Deposit primer dan deposit sekunder merujuk pada dua jenis formasi dan lokasi penemuan mineral atau logam seperti emas. Berikut adalah penjelasan tentang keduanya:

  1. Deposit Primer: Deposit primer terbentuk langsung dari proses geologi yang terjadi di tempat atau lokasi asal mineral tersebut. Biasanya, deposit primer terkait dengan proses pengendapan dan pembentukan mineral selama jangka waktu geologis yang panjang. Contoh deposit primer adalah:

    • Deposit Bijih Epitermal: Deposit ini terbentuk oleh larutan panas yang naik ke dekat permukaan melalui retakan atau celah-celah di kerak bumi. Mereka sering ditemukan di daerah vulkanik aktif atau bekas zona vulkanik.

    • Deposit Porfiri Tembaga-Emas: Jenis deposit ini terbentuk di bawah gunung berapi akibat aktivitas magmatik. Mereka kaya akan bijih tembaga dan emas.

    • Deposit Pegmatit: Deposit ini terbentuk dari larutan magma yang kaya mineral dan mengisi celah-celah di batuan. Pegmatit sering mengandung mineral berharga seperti emas, perak, lithium, dan berbagai mineral langka lainnya.

  2. Deposit Sekunder: Deposit sekunder terbentuk ketika mineral atau logam yang awalnya terdapat di deposit primer mengalami perubahan dan pengangkutan oleh proses geologis tambahan. Mineral atau logam ini kemudian terdeposisi di lokasi yang berbeda sebagai hasil dari proses seperti erosi, pelapukan, dan transportasi oleh air atau angin. Contoh deposit sekunder adalah:

    • Deposit Aluvial: Deposit ini terbentuk ketika bijih atau mineral yang terkandung dalam deposit primer dipisahkan dan diangkut oleh aliran air di sungai, sungai kering, atau lembah banjir. Emas aluvial adalah contoh yang umum dari deposit sekunder.

    • Deposit Placer: Deposit placer terbentuk ketika mineral atau logam yang berat seperti emas, timah, atau berlian terdeposisi oleh proses air mengalir, mengendapkan material berat di alur sungai, atau pantai.

    • Deposit Lateritik: Jenis deposit ini terbentuk oleh pelapukan kimia yang kuat pada batuan yang mengandung mineral berharga seperti nikel, besi, dan aluminium. Hasil pelapukan kemudian terendapkan dan menghasilkan deposit yang kaya mineral.

Penting untuk dicatat bahwa deposit primer dan sekunder tidak eksklusif untuk emas, tetapi dapat terjadi untuk berbagai jenis mineral atau logam berharga. Lokasi dan karakteristik setiap deposit akan sangat bervariasi tergantung pada proses geologis dan faktor-faktor lingkungan yang terlibat dalam pembentukan mereka.


Rabu, 17 Mei 2023

Komposisi emas putih sebenarnya apa saja?












Emas Putih, dewasa ini emas putih makin banyak digemari oleh konsumen, apa sih sebenarnya emas putih? logam apa saja penyusun nya?

Emas putih bukanlah Platina, bukan pula Palladium, namun emas putih adalah Paduan emas murni dengan alloy komposisi tertentu sehingga menghasilkan emas yang berwarna putih.

Emas putih 750 artinya emas tersubut terbuat dari 75% emas murni dan 25% Campurn (Alloy) nya. 

Dahulu awal tahuan 2000an emas putih biasanya terbuat dari paduan antara logam emas dengan logam palladium, namun sekarang ini emas putih ada yang terbuat dari paduan antara emas murni dengan Cu, Ni, dan Zn dan adapula yang terbuat dari emas murni dengan paduan Cu, Ag, Ni, dan Zn. 

Berapa kadar emas putih yang beredar di Pasaran?

Emas putih biasanya mempunyai kadar 750, 585 dan 375, diluar itu amat jarang. Biasanya emas putih harga baru nya lebih mahal dari emas rose atau warna lainnya karena emas putih biasanya pada saat pembuatannya dilapisi oleh unsur Rhodium agar lebih mengkilap, untuk diketahui bahwa Rhodium lebih mahal dari emas. 

Semoga bisa bermanfaat.


Link Terkait :

1. Apa itu Investasi Emas

2. Penyebab naik turunnya harga emas

3. Pilih mana emas merah atau emas putih


Jumat, 05 Mei 2023

Bagaimana suku bunga dapat mempengaruhi harga emas?

[Most Recent Quotes from www.kitco.com]


Suku bunga dapat mempengaruhi harga emas dalam beberapa cara, di antaranya adalah:

  1. Biaya kesempatan: Emas adalah instrumen investasi yang tidak memberikan penghasilan atau pembayaran bunga, sehingga biaya kesempatan menjadi faktor penting dalam keputusan untuk membeli atau menjual emas. Saat suku bunga naik, investor cenderung lebih tertarik untuk menanamkan uang mereka dalam instrumen investasi yang memberikan pembayaran bunga, seperti obligasi atau deposito berjangka. Hal ini dapat menurunkan permintaan terhadap emas dan menurunkan harga emas.

  2. Kurs mata uang: Harga emas juga dapat dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar mata uang. Kenaikan suku bunga bank sentral dapat menarik investor untuk menanamkan modal di negara tersebut, yang dapat meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut dan menguatkan nilai tukarnya. Hal ini dapat menurunkan harga emas dalam mata uang tersebut karena emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

  3. Keamanan dan ketidakpastian: Emas sering dianggap sebagai aset safe haven yang dapat digunakan untuk melindungi nilai kekayaan saat terjadi ketidakpastian ekonomi atau gejolak di pasar keuangan. Saat suku bunga rendah dan ekonomi tidak stabil, investor mungkin lebih tertarik untuk membeli emas sebagai cara untuk melindungi kekayaan mereka. Hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap emas dan meningkatkan harga emas.

Namun, perlu diingat bahwa pengaruh suku bunga terhadap harga emas dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor lain seperti permintaan global, produksi emas, dan inflasi. Oleh karena itu, investor harus mempertimbangkan berbagai faktor ketika melakukan keputusan investasi dalam emas.


Mengapa Bank Sentral Amerika Menaikan Suku Bunga?

Bank sentral dapat menaikkan suku bunga karena beberapa alasan, seperti:

  1. Mengendalikan inflasi: Salah satu tujuan utama bank sentral adalah menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi. Saat inflasi meningkat, bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk membatasi pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan tekanan inflasi.

  2. Meningkatkan nilai tukar mata uang: Bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk menarik investor untuk menanamkan modal di negara tersebut. Hal ini dapat membantu meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut dan meningkatkan nilai tukar mata uangnya.

  3. Mengendalikan pertumbuhan kredit: Saat suku bunga rendah, ketersediaan kredit akan meningkat, yang dapat mendorong pertumbuhan hutang dan mendorong inflasi. Dalam situasi ini, bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk mengendalikan pertumbuhan kredit dan membatasi risiko inflasi.

  4. Menjaga stabilitas keuangan: Bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk menjaga stabilitas keuangan dan mencegah gejolak di pasar keuangan. Suku bunga yang lebih tinggi dapat membuat investor lebih hati-hati dalam menanamkan modal mereka dan dapat membantu mengurangi risiko krisis keuangan.

Namun, kebijakan peningkatan suku bunga oleh bank sentral harus dilakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan secara matang karena dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, pasar keuangan, dan masyarakat secara keseluruhan.