Jumat, 16 Juni 2023

Mengenal Skala Mohs Batuan


















Skala Mohs adalah skala yang digunakan untuk mengukur kekerasan relatif mineral dan bahan padat lainnya. Skala ini dikembangkan oleh ahli mineralogi Friedrich Mohs pada tahun 1812 dan masih digunakan secara luas hingga saat ini. Skala Mohs terdiri dari sepuluh mineral yang diurutkan berdasarkan kemampuan mereka untuk menggores atau dicoret mineral lain. Berikut adalah urutan mineral pada skala Mohs:


Pada skala Mohs, mineral dengan peringkat angka lebih tinggi akan dapat menggores mineral dengan peringkat angka lebih rendah. Misalnya, intan (peringkat 10) adalah mineral terkeras dan dapat menggores semua mineral lain pada skala Mohs, sedangkan talc (peringkat 1) adalah mineral terlembut dan mudah tergores oleh mineral lain. Skala Mohs memberikan perbandingan relatif kekerasan mineral, namun tidak memberikan pengukuran yang akurat dalam satuan fisik tertentu.


Berikut adalah urutan kekerasan permata berdasarkan skala kekerasan Mohs, dari yang paling keras ke yang paling lunak:

  1. Intan - 10
  2. Moissanite - 9.5
  3. Sapphire - 9
  4. Ruby - 9
  5. Topaz - 8
  6. Beril (Emerald, Aquamarine) - 7.5-8
  7. Zirkon - 7.5
  8. Kuarsa (Amethyst, Citrine) - 7
  9. Turmalin - 7-7.5
  10. Granat - 6.5-7.5
  11. Iolite - 7-7.5
  12. Feldspar (Moonstone, Labradorite) - 6-6.5
  13. Karbonat Kalsium (Mawar, Topas Bulan) - 6-6.5
  14. Ortoklas (Adularia, Amazonite) - 6-6.5
  15. Rodolit - 7-7.5
  16. Peridot - 6.5-7
  17. Jadeit - 6-7
  18. Opal - 5.5-6.5
  19. Lapis Lazuli - 5-5.5
  20. Apatite - 5
  21. Serpentine - 2.5-4.5
  22. Amber - 2-2.5
  23. Obsidian - 5-5.5 (volkanik kaca alam)
  24. Talc - 1 (mineral terlembut)
  25. Gypsum - 2 (sedikit lebih keras dari Talc)

Perlu diingat bahwa urutan ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada sifat-sifat individu setiap permata.


semoga bermanfaat

Mengapa orang memilih perak sebagai perhiasan?

















Orang memilih perak sebagai perhiasan dengan alasan berikut:

  1. Keindahan: Perak memiliki keindahan yang khas dengan kilauan putih keabu-abuan yang elegan. Warna dan kilapnya memberikan tampilan yang menarik dan sering kali dianggap sebagai pilihan yang lebih terang daripada emas.

  2. Harga yang Terjangkau: Dibandingkan dengan logam mulia lainnya seperti emas atau platinum, perak cenderung memiliki harga yang lebih terjangkau. Ini membuat perhiasan perak menjadi opsi yang lebih ekonomis bagi banyak orang.

  3. Fleksibilitas Desain: Perak memiliki sifat yang mudah dibentuk dan diubah menjadi berbagai macam desain perhiasan. Kekuatan dan kehalusan perak sterling memungkinkan perhiasan perak dibuat dengan detail yang halus dan kompleks.

  4. Keanekaragaman: Perak digunakan dalam berbagai jenis perhiasan seperti cincin, kalung, gelang, anting-anting, dan banyak lagi. Ini memberikan banyak pilihan kepada pembeli untuk menyesuaikan perhiasan dengan gaya dan preferensi pribadi mereka.

  5. Durabilitas: Perak sterling memiliki kekuatan yang baik dan dapat tahan lama dengan perawatan yang tepat. Dalam kondisi yang baik, perhiasan perak dapat bertahan lama dan menjadi warisan keluarga yang berharga.

  6. Alergi Rendah: Beberapa orang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap logam tertentu. Perak seringkali dianggap sebagai logam yang hypoallergenic (tidak menyebabkan alergi) dan cocok untuk mereka yang memiliki kulit sensitif.

  7. Nilai Investasi: Meskipun perak mungkin tidak memiliki nilai investasi sebesar emas, masih dianggap sebagai logam mulia dan nilainya cenderung meningkat seiring waktu. Beberapa orang memilih perhiasan perak sebagai bentuk investasi jangka panjang.

Pilihan untuk memilih perak sebagai perhiasan sangat subjektif dan tergantung pada preferensi individu. Alasan-alasan di atas merupakan beberapa faktor yang sering dipertimbangkan oleh orang-orang ketika memilih perak sebagai pilihan perhiasan mereka.

Apa itu Perak Sterling 925?

















Perak sterling adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perak dengan kemurnian tinggi. Secara tradisional, perak sterling mengacu pada perak dengan kemurnian 92,5% atau 925 millesimal, di mana sisanya terdiri dari logam lain, biasanya tembaga. Kemurnian ini juga dikenal sebagai 925 sterling silver atau hanya sterling silver.

Perak sterling sangat populer dalam pembuatan perhiasan, peralatan makan, dan barang-barang dekoratif. Beberapa ciri khas perak sterling adalah:

  1. Kemurnian: Perak sterling memiliki kemurnian 92,5% atau 925 millesimal, yang merupakan standar industri yang diakui secara internasional untuk perak sterling. Kandungan perak yang tinggi memberikan kilau dan keindahan yang khas.

  2. Cap atau Stempel: Perak sterling sering kali memiliki cap atau stempel yang menunjukkan kemurnian dan keasliannya. Stempel yang umum digunakan adalah "925", "925 Sterling", "Sterling Silver", atau simbol lain yang menunjukkan kemurnian perak.

  3. Warna dan Kilap: Perak sterling memiliki warna putih keabu-abuan yang khas. Permukaannya mengkilap dan dapat memberikan tampilan yang elegan.

  4. Kehalusan dan Kekuatan: Perak sterling memiliki kehalusan dan kekuatan yang baik, membuatnya cocok untuk pembuatan perhiasan dan barang-barang tahan lama. Perak sterling yang baik memiliki struktur kristal yang padat dan relatif keras.

  5. Tahan Karatasi: Perak sterling cenderung tahan terhadap korosi atau pembentukan karatasi di permukaannya. Namun, perawatan yang baik dan pembersihan teratur tetap diperlukan untuk menjaga penampilan perak sterling.

Penting untuk memastikan bahwa produk perak sterling yang Anda beli berasal dari sumber yang tepercaya dan berkualitas. Perhiasan atau barang-barang perak sterling yang asli biasanya disertai dengan cap, stempel, atau sertifikat autentikasi yang menunjukkan kemurnian dan keasliannya.


link terkait

1. Alat test berlian yang akurat

2. Cara membedakan berlian Natural dan sintetis