Tips Membeli Emas agar Tidak
Tertipu Emas Palsu
Membeli emas adalah salah satu
bentuk investasi dan penyimpanan kekayaan yang populer di masyarakat. Namun,
tingginya nilai emas membuat logam mulia ini sering menjadi sasaran pemalsuan.
Banyak kasus di mana konsumen tertipu membeli emas palsu, seperti emas
berlapis, emas bercampur logam lain, atau bahkan logam berat seperti tungsten
yang dilapisi emas asli. Oleh karena itu, penting bagi calon pembeli emas untuk
mengetahui tips dasar agar dapat membeli emas dengan aman dan terhindar dari
penipuan.
1. Beli di Toko atau Lembaga
Resmi
Langkah paling penting untuk
menghindari emas palsu adalah membeli emas hanya di toko perhiasan terpercaya,
butik resmi produsen emas seperti Antam atau UBS, atau lembaga keuangan seperti
pegadaian dan bank syariah yang menjual logam mulia. Hindari membeli emas dari
individu tidak dikenal, toko online yang tidak punya reputasi, atau transaksi
di media sosial tanpa jaminan keaslian.
2. Perhatikan Sertifikat
Keaslian
Setiap logam mulia murni (seperti
emas batangan Antam atau UBS) selalu disertai sertifikat keaslian.
Sertifikat tersebut mencantumkan kadar kemurnian (biasanya 99,99% untuk emas
murni), berat, dan nomor seri. Pastikan sertifikat tersebut original dan
tidak rusak atau dimodifikasi. Sertifikat dari produsen resmi biasanya
dicetak rapi, memiliki logo perusahaan, dan terkadang dilengkapi fitur keamanan
seperti hologram.
3. Periksa Fisik Emas
Kenali ciri fisik emas asli:
- Tidak meninggalkan bekas saat digoreskan ke keramik
(emas palsu sering meninggalkan garis hitam).
- Tidak tertarik magnet (emas asli tidak bersifat
magnetik).
- Berat jenis tinggi (emas terasa lebih berat dibanding
logam lain dalam ukuran yang sama).
- Tidak berubah warna jika ditetesi cairan asam
nitrat (tapi tes ini sebaiknya dilakukan oleh ahli).
Untuk perhiasan, periksa cap
kadar emas seperti "750" (menunjukkan 75% emas atau 18 karat) atau
"999" (untuk emas murni).
4. Gunakan Alat Penguji Emas
Jika Anda membeli emas secara
rutin atau ingin memastikan sendiri keasliannya, pertimbangkan untuk memiliki alat
penguji emas, seperti:
- Acid test kit (uji asam),
- Electronic gold tester,
- XRF analyzer (untuk profesional),
- Ultrasonic thickness gauge (untuk mendeteksi
emas berlapis di batang emas besar).
Namun, alat ini sebaiknya
digunakan oleh orang yang memiliki pelatihan atau setidaknya pemahaman dasar
tentang metode pengujian.
5. Waspadai Harga yang Terlalu
Murah
Jika ada yang menawarkan emas
jauh lebih murah dari harga pasar, besar kemungkinan itu adalah emas palsu
atau tidak murni. Harga emas bersifat global dan sangat transparan. Diskon
ekstrem biasanya menjadi indikasi penipuan atau produk tidak sesuai
spesifikasi.
6. Gunakan Jasa Tukang Emas
atau Laboratorium Uji
Jika Anda menerima emas dari
warisan atau hadiah, dan ragu terhadap keasliannya, bawa ke tukang emas
profesional atau laboratorium pengujian logam mulia untuk diuji.
Mereka bisa melakukan pengujian kadar emas dengan metode seperti fire assay,
densitas, atau uji XRF.
Kesimpulan
Membeli emas membutuhkan
kehati-hatian dan pengetahuan dasar tentang logam mulia. Pastikan Anda membeli
emas hanya dari sumber terpercaya, memeriksa sertifikat, memahami ciri fisik
emas asli, dan bila perlu, gunakan alat atau jasa profesional untuk pengujian.
Dengan langkah-langkah ini, Anda akan lebih aman dan terhindar dari kerugian
akibat emas palsu.
Info alat tes emas : www.tokopedia.com/sinaper
0 Comments:
Post a Comment