SINGAPURA. Harga emas sedikit berubah di perdagangan Asia; dan kemungkinan meningkat seiring dengan lemahnya dolar AS yang menyebabkan investor melindungi kekayaannya. Harga emas telah berlari kencang 30% sejak 'kematian' Lehman Brothers Holdings. Inc setahun lalu. Menurut peneliti dari GFMS Ltd., emas bisa melonjak hingga mencapai US$ 1.100 per ounce dalam enam bulan ke depan.
"Pemulihan ini terjadi karena kekhawatiran akan sistem finansial yang ada. Kini, dengan lemahnya dolar AS, maka harga emas kembali merangsek. Sebaliknya, penguatan dolar AS akan meningkatkan risiko lemahnya harga emas," tegas Ghee Peh, Head of Asian Mining Research UBS Securities Asia Ltd. di Hong Kong.
Harga emas untuk pengiriman segera naik sebesar 0,2% menjadi US$ 1.002,06 per ounce. Logam mulia ini telah menyentuh US$ 1.011,95 pada 11 September 2009, level yang paling tinggi sejak Maret 2008.
Dolar telah mendekati level terendahnya terhadap euro tahun ini. Sementara itu, pemerintah juga telah berupaya untuk memangkas suku bunganya. Selain itu, negara-negara yang tergabung dengan Group of 20 berjanji untuk menggelontorkan dana sebesar US$ 12 triliun untuk melawan resesi global.
Femi Adi Soempeno Bloomberg
sumber : http://www.kontan.co.id/index.php/internasional/news/21707/Harga-Emas-Naik-Tipis