Senin, 28 September 2009

MENCERMATI HARGA EMAS

setelah bertengger di kisaran diatas $1000/troyonce pada pertengahan bulan september 2009 kini emas stabil di kisaran $990/Troy ounce. Kenapa Harga emas naik Turun? mungkin ini pertanyaannya.

 

[Most Recent Quotes from www.kitco.com]

Secara jangka pendek emas memang bisa saja naik turun sesuai hukum ekonomi "Hukum Permintaan dan Penawaran".  Jika Penawaran Tinggi dan permintaan Rendah maka harga emas akan turun dan sebaliknya jika Permintaan tinggi sedangkan penawaran rendah maka emas akan naik. nah itu yang perlu kita cermati sebagai pelaku investor emas yaitu kapan emas banyak permintaanya, dan kapan emas banyak peminatnya?

Fungsi emas yang sangat mempengaruhi harga adalah Fungsi emas sebagai lindung nilai atau Hedging, hal ini disebabkan karena emas dianggap benda yang sangat stabil nilainya.

1. Jika harga saham jatuh para investor saham akan mengalihkan dananya ke emas sebagai pelindung harta mereka, jadi saat harga saham jatuh emas biasanya akan naik harganya.
2. Saat Dollar terdepresiasi terhadap Euro. perlu dicermati bahwa dollar adalah standar perdagangan international dan penggunanya banyak jika dollar melemah atas Euro maka pengguna dollar akan mengalihkan dananya ke emas sebagai lindung nilai.
3. Sedangkan yang paling pokok adalah kenapa harga emas naik terus adalah karena jumlah emas di alam ini terbatas dan biaya untuk menambang dari perut bumi makin mahal karena letaknya yang makin dalam ke perut bumi.

Jadi jangan kuatir jika ada penurunan emas, karena nanti juga pasti akan naik lagi.

 

wiryo
http://emaspermata.wordpress.com

http://full-emas.blogspot.com



Kamis, 27 Agustus 2009

MENCERMATI HARGA EMAS

Cermati Ekonomi Dunia Sebelum Membeli Emas

JAKARTA. Tatkala kondisi ekonomi tak menentu, emas akan menjadi incaran para investor. Mereka segera membuang instrumen investasi lain seperti saham dan buru-buru mendekap emas apabila krisis ekonomi melanda.

Tak pelak, harga emas semakin kinclong semasa krisis. Ambil contoh, Februari 2009, harga emas menjadi US$ 1.000 per troy ounce ( setara 31,1 gram), melonjak dari rata-rata US$ 750 per troy ounce selama tahun 2008.



Cermati Ekonomi Dunia Sebelum Membeli Emas

JAKARTA. Tatkala kondisi ekonomi tak menentu, emas akan menjadi incaran para investor. Mereka segera membuang instrumen investasi lain seperti saham dan buru-buru mendekap emas apabila krisis ekonomi melanda.

Tak pelak, harga emas semakin kinclong semasa krisis. Ambil contoh, Februari 2009, harga emas menjadi US$ 1.000 per troy ounce ( setara 31,1 gram), melonjak dari rata-rata US$ 750 per troy ounce selama tahun 2008.

Ketika ekonomi stabil dan pasar saham bergairah, harga emas pun turun. Kemarin (22/7) sekitar pukul 15.00 WIB, harga kontrak emas US$ 946,10 per troy ounce.

Pun demikian harga emas batangan. Sejak akhir 2008 hingga Februari 2009, harga emas batangan buatan PT Logam Mulia terus melambung.

Posisi tertinggi harga emas buatan unit usaha PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) itu tercapai 23 Februari 2009 lalu. Waktu itu, harga satu gram emas mencapai Rp 384.000. Di hari yang sama, harga emas di pasar dunia menembus angka US$ 1.000 per troy ounce.

Harga emas batangan berangsur-angsur turun seiring kegairahan pasar saham. Kemarin, harga emas batangan Logam Mulia seberat 1 kilogram dihargai Rp 316 juta atau Rp 316.000 per gram. Posisi itu naik sedikit dari Rp 315.000 per gram pada 16 Juni 2009.

Analis Asia Kapitalindo Berjangka Ibrahim menyarankan, untuk jangka pendek, sebaiknya investor menahan diri membeli emas batangan. "Harga emas saat ini sudah cukup tinggi dan berisiko tinggi," kata Ibrahim.

Adapun Direktur Asia Kapitalindo Berjangka Lie Ricky Ferlianto menilai, emas hanya cocok menjadi media investasi jangka panjang. "Horizonnya lima sampai 10 tahun, ini lebih bagus ketimbang di saham," katanya.

Country Representative World Gold Council (WGC) di Indonesia, Leo Hadi Loe memperkirakan, harga emas masih bisa naik sampai akhir tahun ini. "Semua tergantung pemulihan ekonomi dunia," kata Leo. Leo Hadi memang menyarankan investor selalu melihat faktor ekonomi dunia sebelum berinvestasi di emas. Sebab, apabila ekonomi membaik, harga emas cenderung melemah. Sebaliknya, jika ekonomi memburuk, harga emas cenderung mengkilap.

Sandy Baskoro, Herlina KD

sumber : http://www.kontan.co.id/index.php/investasi/news/18217/Cermati_Ekonomi_Dunia_Sebelum_Membeli_Emas


Selasa, 25 Agustus 2009

MENCERMATI HARGA EMAS

Cermati Ekonomi Dunia Sebelum Membeli Emas

JAKARTA. Tatkala kondisi ekonomi tak menentu, emas akan menjadi incaran para investor. Mereka segera membuang instrumen investasi lain seperti saham dan buru-buru mendekap emas apabila krisis ekonomi melanda.

Tak pelak, harga emas semakin kinclong semasa krisis. Ambil contoh, Februari 2009, harga emas menjadi US$ 1.000 per troy ounce ( setara 31,1 gram), melonjak dari rata-rata US$ 750 per troy ounce selama tahun 2008.

Ketika ekonomi stabil dan pasar saham bergairah, harga emas pun turun. Kemarin (22/7) sekitar pukul 15.00 WIB, harga kontrak emas US$ 946,10 per troy ounce.

Pun demikian harga emas batangan. Sejak akhir 2008 hingga Februari 2009, harga emas batangan buatan PT Logam Mulia terus melambung.

Posisi tertinggi harga emas buatan unit usaha PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) itu tercapai 23 Februari 2009 lalu. Waktu itu, harga satu gram emas mencapai Rp 384.000. Di hari yang sama, harga emas di pasar dunia menembus angka US$ 1.000 per troy ounce.

Harga emas batangan berangsur-angsur turun seiring kegairahan pasar saham. Kemarin, harga emas batangan Logam Mulia seberat 1 kilogram dihargai Rp 316 juta atau Rp 316.000 per gram. Posisi itu naik sedikit dari Rp 315.000 per gram pada 16 Juni 2009.

Analis Asia Kapitalindo Berjangka Ibrahim menyarankan, untuk jangka pendek, sebaiknya investor menahan diri membeli emas batangan. "Harga emas saat ini sudah cukup tinggi dan berisiko tinggi," kata Ibrahim.

Adapun Direktur Asia Kapitalindo Berjangka Lie Ricky Ferlianto menilai, emas hanya cocok menjadi media investasi jangka panjang. "Horizonnya lima sampai 10 tahun, ini lebih bagus ketimbang di saham," katanya.

Country Representative World Gold Council (WGC) di Indonesia, Leo Hadi Loe memperkirakan, harga emas masih bisa naik sampai akhir tahun ini. "Semua tergantung pemulihan ekonomi dunia," kata Leo. Leo Hadi memang menyarankan investor selalu melihat faktor ekonomi dunia sebelum berinvestasi di emas. Sebab, apabila ekonomi membaik, harga emas cenderung melemah. Sebaliknya, jika ekonomi memburuk, harga emas cenderung mengkilap.

Sandy Baskoro, Herlina KD

sumber : http://www.kontan.co.id/index.php/investasi/news/18217/Cermati_Ekonomi_Dunia_Sebelum_Membeli_Emas