Emas adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik dengan simbol Au (dari bahasa Latin aurum) dan nomor atom 79. Ini adalah logam berharga yang memiliki kilau kuning yang khas. Emas telah diketahui dan digunakan oleh manusia sejak zaman kuno karena keindahannya dan kegunaannya dalam perhiasan, mata uang, dan berbagai aplikasi lainnya.
Beberapa fakta mengenai emas:
Kehalusan dan kekuatan emas membuatnya sangat diinginkan dalam pembuatan perhiasan. Emas murni (24 karat) sangat lunak, sehingga sering dicampur dengan logam lain seperti tembaga atau perak untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanannya.
Emas juga digunakan sebagai investasi atau cadangan nilai. Banyak orang membeli emas dalam bentuk batangan, koin, atau perhiasan sebagai bentuk penyimpanan kekayaan.
Emas juga digunakan dalam industri elektronik dan komputer karena kemampuannya yang baik dalam menghantarkan listrik dan tidak teroksidasi.
Nilai emas ditentukan oleh permintaan dan pasokan di pasar. Harga emas biasanya dinyatakan dalam dolar AS per ons troy. Fluktuasi harga emas dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketidakstabilan ekonomi, inflasi, dan kebijakan moneter.
Emas telah digunakan sebagai standar mata uang dalam sejarah. Sistem standar emas mengaitkan nilai mata uang dengan jumlah emas yang dimiliki oleh bank sentral. Namun, sejak akhir 1930-an, kebanyakan negara beralih ke sistem mata uang berdasarkan nilai tukar floating.
Emas memiliki sifat yang tidak bereaksi dengan sebagian besar bahan kimia, sehingga jarang terjadi korosi atau oksidasi. Oleh karena itu, emas sering digunakan dalam perhiasan dan artefak sejarah yang bertahan selama berabad-abad.
Beberapa negara memiliki cadangan emas yang besar. Amerika Serikat, Jerman, dan Italia adalah beberapa negara dengan cadangan emas terbesar di dunia.
Perlu dicatat bahwa informasi di atas akurat pada saat pengetahuan terakhir model, yang terjadi pada September 2021.
Dimana emas ditemukan?
Deposit primer dan deposit sekunder merujuk pada dua jenis formasi dan lokasi penemuan mineral atau logam seperti emas. Berikut adalah penjelasan tentang keduanya:
Deposit Primer: Deposit primer terbentuk langsung dari proses geologi yang terjadi di tempat atau lokasi asal mineral tersebut. Biasanya, deposit primer terkait dengan proses pengendapan dan pembentukan mineral selama jangka waktu geologis yang panjang. Contoh deposit primer adalah:
Deposit Bijih Epitermal: Deposit ini terbentuk oleh larutan panas yang naik ke dekat permukaan melalui retakan atau celah-celah di kerak bumi. Mereka sering ditemukan di daerah vulkanik aktif atau bekas zona vulkanik.
Deposit Porfiri Tembaga-Emas: Jenis deposit ini terbentuk di bawah gunung berapi akibat aktivitas magmatik. Mereka kaya akan bijih tembaga dan emas.
Deposit Pegmatit: Deposit ini terbentuk dari larutan magma yang kaya mineral dan mengisi celah-celah di batuan. Pegmatit sering mengandung mineral berharga seperti emas, perak, lithium, dan berbagai mineral langka lainnya.
Deposit Sekunder: Deposit sekunder terbentuk ketika mineral atau logam yang awalnya terdapat di deposit primer mengalami perubahan dan pengangkutan oleh proses geologis tambahan. Mineral atau logam ini kemudian terdeposisi di lokasi yang berbeda sebagai hasil dari proses seperti erosi, pelapukan, dan transportasi oleh air atau angin. Contoh deposit sekunder adalah:
Deposit Aluvial: Deposit ini terbentuk ketika bijih atau mineral yang terkandung dalam deposit primer dipisahkan dan diangkut oleh aliran air di sungai, sungai kering, atau lembah banjir. Emas aluvial adalah contoh yang umum dari deposit sekunder.
Deposit Placer: Deposit placer terbentuk ketika mineral atau logam yang berat seperti emas, timah, atau berlian terdeposisi oleh proses air mengalir, mengendapkan material berat di alur sungai, atau pantai.
Deposit Lateritik: Jenis deposit ini terbentuk oleh pelapukan kimia yang kuat pada batuan yang mengandung mineral berharga seperti nikel, besi, dan aluminium. Hasil pelapukan kemudian terendapkan dan menghasilkan deposit yang kaya mineral.
Penting untuk dicatat bahwa deposit primer dan sekunder tidak eksklusif untuk emas, tetapi dapat terjadi untuk berbagai jenis mineral atau logam berharga. Lokasi dan karakteristik setiap deposit akan sangat bervariasi tergantung pada proses geologis dan faktor-faktor lingkungan yang terlibat dalam pembentukan mereka.