Synthetic Moissanite
Synthetic Moissanite pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Prancis Dr. Henry Moissan pada tahun 1893. Dr Moissan mulai mempelajari bagian geologi dari batu meteor yang di ambil dari kawah meteor (Canyon Diablo) yang terletak di Arizona, USA. Di lokasi tersebut, beliau menemukan sejumlah kecil material yang sangat berkilauan.
Setelah penelitian panjang, Dr. Moissan menyimpulkan bahwa material ini adalah sebuah jenis mineral baru, silicon carbide. Di tahun 1905, ahli gem dan mineral dari Tiffany & Co, George Kunz menyarankan agar batu permata ini dinamakan moissanite.
Moissanite kenal dengan nama kimia, silicon carbide (SiC), adalah mineral alam yang di temukan dalam jumlah yang sangat sedikit di bumi. Kelangkaan akan Moissanite alami ini membuat industri perhiasan tidak dapat menggunakannya sebagai bahan baku perhiasan. Selama bertahun-tahun para ilmuwan berusaha untuk menciptakan kembali material yang luar biasa cemerlang ini. Dengan didukung kemampuan teknologi yang sudah maju, Charles & Colvard mengembangkan suatu cara untuk menghasilkan batu kristal besar di laboratorium, dengan kualitas batu permata yang dapat di asah sehingga mendekati colourless jewel yang sempurna dengan fire dan brilliance yang tak tertandingi. Moissanite yang di ciptakan di laboratorium dengan proses pemanasan ini sudah mendapat hak paten ekslusif oleh Charles & Colvard.
Mengapa Moissanite bisa lolos diamond tester, karena Moissanite mempunyai partikel Silicon Carbide yang serumpun dengan Carbon yang ada di Diamond, di mana adalah media yang dapat mentransfer panas, dan diamond tester adalah alat untuk mendeteksi panas. Hal inilah yang menyebabkan Moissanite lolos diamond tester.
Moissanite dapat dibeli di Kounter-kounter resmi biasanya dengan perbandingan harga antara Moissanite dengan Diamond adalah harga Moissanite hanya 1/10 dari harga berlian dengan kualitas yang setingkat. Diamond lebih mahal karena melalui proses yang membutuhkan banyak biaya, seperti pertambangan.
Moissanite mempunyai kekerasan mencapai 9,25 dalam skala Mohs, termasuk permata terkeras setelah berlian. Daya tahan suatu batu permata ditentukan dari kekerasannya, atau dari ketahanannya akan goresan dan juga kekuatannya atau daya tahan akan chipping dan kepecahan. Moissanite dari Charles & Colvard sangat kuat akan goresan dan juga lebih keras dari sebagian batu alam seperti ruby, sapphire, emerald dan tanzanite
Indeks bias atau Refractif Indeks dari Moissanite juga cukup tinggi sehingga menambah kecemerlangannya. Cuma kelemahan dari permata ini adalah mempunyai indeks bias ganda sehingga mudah dibedakan dengan berlian yang asli.
share on facebook
0 Comments:
Post a Comment