SEMARANG, suaramerdeka.com - Pekan ini harga emas kadar 100 persen turun menyentuh level Rp 501.000 per gram. Sepekan sebelumnya, harga emas masih di kisaran Rp 515.000-Rp 516.000 per gram.
Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Semarang Bambang Yuwono mengatakan, saat ini tren harga emas sedang menurun. Harga emas kadar 75 persen menjadi Rp 420.000 per gram, kadar 42 persen menjadi Rp 260.000 per gram. Sementara harga emas dunia ada di kisaran 1.710 dolar AS per ounce, usai harganya turun signifikan pada pekan lalu akibat menguatnya nilai dolar AS. Pada pekan lalu harga logam mulia ini turun hingga 3,9 persen.
"Penurunan harga emas diprediksi tidak akan lama, sebab sifatnya sangat fluktuatif tergantung peta politik dan ekonomi dunia. Kalau sekarang turun Rp 10.000 per gram, nanti naiknya bisa sampai Rp 25.000 per gram," katanya.
Turunnya harga emas tak lantas diikuti dengan bergairahnya perdagangan emas perhiasan. Perdagangan emas tetap lesu seperti sebelumnya. Konsumen yang datang ke sentra penjualan emas kebanyakan hanya menjual barang atau sekadar bertanya harga. "Melemahnya perdagangan emas perhiasan terjadi pada sisi permintaan akibat rendahnya minat beli masyarakat karena harga emas karena faktor ekonomi. Kami menduga masyarakat sedang tidka punya uang untuk membeli emas perhiasan," ujarnya.
Bambang memprediksi perdagangan emas akan semakin lemah saat pemerintah menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL) per 1 April nanti. Hal tersebut dipicu oleh kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok, sehingga masyarakat membutuhkan dana lebih untuk kebutuhan sehari-hari. "Biaya untuk pemenuhan kebutuhan hidup terus meningkat akibat kenaikan harga barang lebutuhan pokok, sehingga uang yang tersisa untuk membeli emas tidak ada," tuturnya.
Meski perdagangan emas perhiasan lesu, namun emas batangan masih diminati konsumen menengah atas untuk investasi. Namun pedagang yang melayani emas batangan relatif sedikit dan hanya ada di toko emas tertentu. Gencarnya investasi emas batangan tidak mempengaruhi pengusaha toko emas, karena tidak semua toko menyediakan. "Bagi pemilik emas batangan, sekarang bukan saat yang tepat untuk menjualnya, karena harga sedang turun. Tapi nanti saat harga naik, bisa dijual," imbuhnya.