Hadi Suprapto
VIVAnews - Harga emas dunia saat ini masih tinggi setelah pada perdagangan 12 Mei 2010 mencapai angka tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir dengan mencetak rekor US$ 1.241,25 per ons.
Pada perdagangan siang ini, Rabu 19 Mei 2010, harga emas dunia melemah US$ 10,8 menjadi US$ 1.212,20 per ons.
Pekan lalu harga emas merangkak setelah kurs euro atas dolar Amerika Serikat melemah tajam. Bahkan pelemahan kali ini sempat mencetak rekor terendah dalam empat tahun terakhir.
Dalam catatan VOA News, harga emas telah melambung dalam 10 tahun terakhir dari sebelumnya US$ 270 per ons. Sedangkan setahun lalu, harga emas baru mencapai US$ 930 per ons.
Sementara itu, siang ini harga emas di PT Aneka Tambang Tbk sebesar Rp 365 ribu per gram. Harga ini cenderung turun dari Senin 17 Mei 2010 yang berada pada Rp 369 ribu per gram, dan kemarin Rp 366 ribu per gram.
Analis emas dari Bank of America, Mary Ann Bartels mengatakan, gambaran penyelesaian utang Eropa yang berat telah membuat negara-negara tidak mempercayai mata uang tunggal itu. Mereka lebih memilih emas.
Bangsa-bangsa telah berabad-abad menggunakan uang kertas sebagai pengganti koin emas dalam transaksi mereka. Namun, kini masyarakat juga beralih pada emas saat mereka tidak percaya terhadap nilai mata uang. Mereka masih berharap bisa mempertahankan nilai uang saat inflasi tiba.
Naiknya permintaan emas baru-baru ini mendorong harga emas menyentuh level tertinggi. "Orang-orang takut terhadap inflasi," kata Bartels. "Ini (emas) adalah penyimpanan nilai. Dan itu jawaban yang tepat bagi investor."
Bartels yakin dalam beberapa saat harga emas akan menyentuh US$ 1,500 - US$ 1.600 per ons. "Kami yakin dengan target itu," katanya. (VOA News, Kitco, Logammulia.com) (art)
• VIVAnews
Sumber :http://bisnis.vivanews.com/news/read/152004-takut_inflasi__harga_emas_melambung
Ling terkait
2. Bagaimana membuat web nomor 1 di Google