Jumat, 13 September 2024

Apa Itu Moissanite ???















Moissanite adalah batu permata sintetis yang memiliki kemiripan fisik yang sangat tinggi dengan berlian. Ditemukan secara alami oleh ilmuwan Henri Moissan pada tahun 1893 di sebuah kawah meteorit, moissanite kemudian berhasil disintesis secara laboratorium pada tahun 1902.

Karakteristik Moissanite:

  • Kilau dan Cahaya: Moissanite memiliki kilau yang sangat mirip dengan berlian, bahkan lebih terang dan "berapi-api".
  • Kekerasan: Moissanite adalah salah satu batu permata terkeras di dunia, hanya sedikit lebih lunak dari berlian.
  • Warna: Biasanya ditemukan dalam warna bening, tetapi juga bisa ditemukan dalam warna kuning, hijau, dan biru.
  • Struktur Kristal: Memiliki struktur kristal kubik, sama seperti berlian.

Keunggulan Moissanite:

  • Harga: Moissanite biasanya jauh lebih terjangkau daripada berlian dengan kualitas yang setara.
  • Kilau dan Cahaya: Kilaunya yang terang dan berapi-api membuatnya sangat menarik sebagai batu permata.
  • Kekerasan: Sangat tahan terhadap goresan dan kerusakan, membuatnya cocok untuk digunakan dalam perhiasan sehari-hari.
  • Etika: Moissanite adalah batu permata sintetis, sehingga tidak melibatkan penambangan yang merusak lingkungan dan tidak mendukung konflik berlian.

Kekurangan Moissanite:

  • Kurang Prestisius: Meskipun memiliki kualitas fisik yang tinggi, moissanite tidak memiliki prestisi yang sama dengan berlian.
  • Kemiripan dengan Berlian: Terkadang, kemiripan yang terlalu tinggi dengan berlian dapat menimbulkan kebingungan bagi pembeli.

Penggunaan Moissanite:

Moissanite sering digunakan sebagai alternatif berlian dalam perhiasan, seperti cincin, anting-anting, dan kalung. Selain itu, moissanite juga digunakan dalam aplikasi industri seperti pemotong kaca dan abrasif.








Selasa, 20 Agustus 2024

Perbedaan Berlian Naturan, Sintetis dan Imitasi













Di Pasar terdapat jenis permata dengan Cuting berlian, Yaitu berlian Alami, berlian Sintetis dan Berlian Imitasi. ketiga jenis permata berlian ini sangat mirip, sebagai seorang penilai atau pembeli berlian perlu hati-hati agar tidak tertukar dalam menilai atau membeli.

Perbedaan Berlian Sintetis, Natural, dan Imitasi

  • Berlian Sintetis:
    • Asal: Dibuat di laboratorium dengan kondisi tekanan dan suhu tinggi, meniru proses pembentukan berlian alami.
    • Sifat: Secara kimia dan fisik hampir identik dengan berlian alami. Kekerasan, kilau, dan dispersi cahaya sangat mirip.
    • Perbedaan: Perbedaan utama seringkali terletak pada inklusi (cacat internal). Berlian sintetis cenderung memiliki inklusi yang lebih teratur dan simetris dibandingkan berlian alami.
  • Berlian Natural:
    • Asal: Terbentuk secara alami di dalam bumi dalam waktu yang sangat lama.
    • Sifat: Memiliki karakteristik fisik dan kimia yang unik, termasuk kekerasan yang sangat tinggi, kilau yang khas, dan dispersi cahaya yang indah.
    • Perbedaan: Seringkali memiliki inklusi yang lebih kompleks dan tidak beraturan. Inklusi ini adalah "sidik jari" unik dari setiap berlian alami.
  • Berlian Imitasi:
    • Asal: Dibuat dari bahan lain yang dirancang untuk menyerupai berlian, seperti zirkonia kubik (CZ) atau moissanite.
    • Sifat: Tidak memiliki kekerasan dan kilau yang sama dengan berlian asli. Densitas, konduktivitas panas, dan dispersi cahaya juga berbeda.
    • Perbedaan: Biasanya lebih lunak, mudah tergores, dan memiliki kilau yang kurang berkilau dibandingkan berlian asli.

Cara Membedakan

Membedakan ketiga jenis berlian ini secara akurat membutuhkan peralatan khusus dan keahlian gemologi. Namun, ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda coba:

  • Tes Kekerasan: Berlian adalah zat terkeras di dunia. Coba goreskan berlian pada permukaan kaca. Jika meninggalkan goresan, kemungkinan besar itu adalah berlian asli atau sintetis. Namun, hati-hati karena tes ini juga bisa merusak permukaan yang digores.
  • Tes Konduktivitas Panas: Berlian memiliki konduktivitas panas yang sangat tinggi. Alat pengukur konduktivitas panas khusus dapat digunakan untuk membedakan berlian dengan batu imitasi.
  • Tes Densitas: Berlian memiliki densitas yang tinggi. Timbangan densitas dapat digunakan untuk mengukur densitas batu permata dan membandingkannya dengan densitas berlian.
  • Pemeriksaan Inklusi: Dengan menggunakan loupe atau mikroskop, seorang ahli gemologi dapat memeriksa inklusi dalam berlian untuk menentukan apakah itu alami atau sintetis.
  • Tes dengan Alat Khusus: Alat seperti refractometer, polariscope, dan spectroscope dapat digunakan untuk mengukur sifat optik dan fisik berlian dan membandingkannya dengan standar industri.

Jika Anda membutuhkan alat-alat tes berlian kunjungi www.tokopedia.com/sinaper 

Tips Menguji Emas agar terhindar dari emas Palsu



Emas Palsu adalah emas yang dibuat tidak sewajarnya, tidak terang-terangan dengan tujuan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. contoh emas palsu adalah emas sepuhan, emas lapisan, emas isian dan emas kadar rupa-rupa.  Emas palsu umumnya paduan emas yang tidak homogen artinya dari permukaan luar sampai ke dalam memiliki kadar emas yang tidak sama dan tidak diungkapkan saat transaksi jual beli atau gadai sehingga dapat merugikan pihak lain. 

bagaimana menilai emas agar terhindar dari emas Palsu?

Jenis-Jenis Emas Palsu dan Cara Menguji

  • Emas Sepuhan: Emas asli hanya melapisi permukaan benda yang terbuat dari logam lain.
  • Emas Lapisan: Mirip dengan emas sepuhan, namun lapisan emasnya lebih tebal.
  • Emas Isi-an: Inti benda terbuat dari logam lain, lalu dilapisi emas.

Cara Menguji Keaslian Emas:

Untuk menghindari tertipu dengan emas palsu, Anda bisa melakukan beberapa tes sederhana berikut:

  1. Tes Magnet:
    • Prinsip: Emas murni tidak tertarik oleh magnet.
    • Cara: Dekatkan magnet ke perhiasan emas. Jika tertarik, kemungkinan besar itu bukan emas murni.
  2. Tes Goresan:
    • Prinsip: Emas murni akan meninggalkan goresan halus pada permukaan keramik yang tidak berwarna.
    • Cara: Goreskan perhiasan emas pada permukaan keramik yang tidak berwarna. Jika tidak meninggalkan goresan atau goresannya berwarna, kemungkinan besar itu bukan emas murni.
  3. Tes Asam Nitrat:
    • Prinsip: Emas murni tidak bereaksi dengan asam nitrat.
    • Cara: Teteskan sedikit asam nitrat pada bagian yang tidak terlihat dari perhiasan. Jika berubah warna, itu bukan emas murni. Perhatian: Asam nitrat bersifat korosif, gunakan dengan hati-hati dan di tempat yang aman.
  4. Tes Densitas:
    • Prinsip: Emas murni memiliki densitas yang sangat tinggi.
    • Cara: Cara ini membutuhkan alat khusus dan pengetahuan tentang perhitungan densitas.
  5. Tes Suara:
    • Prinsip: Emas murni menghasilkan suara yang khas saat diketuk.
    • Cara: Ketuk perhiasan emas pada permukaan yang keras. Dengarkan suaranya, emas murni akan menghasilkan suara yang lebih nyaring dan bernada tinggi.
  6. Tes Panas:
    • Prinsip: Emas murni membutuhkan waktu yang lebih lama untuk panas dan lebih lama untuk dingin.
    • Cara: Panaskan perhiasan emas dengan api kecil, lalu dinginkan dengan air. Jika cepat panas dan cepat dingin, kemungkinan besar itu bukan emas murni.
  7. Beli di Toko Resmi:
    • Prinsip: Toko resmi biasanya menjual emas dengan sertifikat keaslian.
    • Cara: Selalu beli perhiasan emas di toko resmi dan minta sertifikat keasliannya.
  8. Cek ke Lembaga Pengujian:
    • Prinsip: Lembaga pengujian emas akan memberikan hasil yang akurat.
    • Cara: Bawa perhiasan emas Anda ke lembaga pengujian emas terdekat untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti.

Tips Tambahan:

  • Perhatikan Tanda-Tanda Fisik: Emas murni memiliki warna kuning yang khas dan kilau yang lembut.
  • Minta Garansi: Jika membeli perhiasan emas, mintalah garansi keaslian dari penjual.
  • Jangan Mudah Tergiur Harga Murah: Emas murni memiliki harga yang relatif stabil. Jika ada penawaran harga yang jauh di bawah pasaran, sebaiknya waspada.

Penting: Meskipun beberapa tes di atas bisa Anda lakukan sendiri, untuk hasil yang lebih akurat, sebaiknya konsultasikan dengan ahli atau lembaga pengujian emas.


Jika Anda perlu alat-alat tes emas, silahkan kunjungi www.tokopedia.com/sinaper